Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa Saudi Arabia ditanya pada pertanyaan ke-11 (fatwa no 6908) :
س 11 : قد يحتاج الطبيب أحيانا إلى الكذب على المريض بخصوص حالته الصحية ، حيث إنه لا يتحمل أن نصرح له ، فهل يكون الطبيب آثما ؟
Pertanyaan 11 : Seorang dokter kadang-kadang memerlukan untuk berkata bohong kepada pasiennya berkenaan tentang kesehatan pasien, karena tidak tega untuk mengatakan keadaan pasien yang sebenarnya, Apakah dokter tersebut berdosa ?
ج 11 : يجوز الكذب عليه إذا كان الكذب ينفعه ولا يضره ولا يضر غيره ، وإن أمكن أن يستعمل الطبيب والطبيبة المعاريض دون الكذب الصريح فهو أحوط وأحسن
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Jawaban : Boleh berbohong kepada pasien jika hal tersebut bermanfaat bagi pasien, tidak membahayakan pasien dan orang lain. Akan tetapi, jika memungkinkan bagi dokter untuk tidak berbohong kepada pasien maka ini lebih aman dan lebih baik.
Semoga Alloh memberi taufiq kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa
Ketua : Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله
Wakil Ketua : Syaikh Abdurrazaq Afifi رحمه الله
Anggota : Syaikh Abdullah Al Ghadayan رحمه الله dan Syaikh Abdullah bin Qu’ud
Sumber : http://www.alifta.com/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&PageID=242&PageNo=1&BookID=12