Syaikh Shalih Al Fauzan berkata didalam I’aanatul Mustafid :
” Para penyembah kubur zaman ini, mereka mengucapkan لا إله إلا الله dengan lisan mereka, namun tidak mengamalkan konsekuensi dari لا إله إلا الله bahkan mereka menyembah kubur dan makam, berdo’a kepada para wali dan orang-orang shalih (yang telah mati). Maka mereka secara lafadz mengucapkan لا إله إلا الله namun secara makna menyelisihi لا إله إلا الله. Sedangkan kaum musyrikin dulu mengingkari lafadz dan makna لا إله إلا الله. Sedangkan penyembah kubur (zaman sekarang) mengucapkan لا إله إلا الله namun mengingkari makna لا إله إلا الله . Kaum musyrikin dulu dan para penyembah kubur sekarang ini sama saja, tidak ada perbedaan diantara mereka”