Syaikh Shalih Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullah ditanya :
438- في حديث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، حيث قال: (الحلال بيِّن والحرام بيِّن وبينهما أمور مشتبهات) [رواه الإمام البخاري في ”صحيحه” (1/19) من حديث النعمان بن بشير رضي الله عنهما]، ما المعني بالأمور المشتبهات؟ وهل يمكن أن تكون السيجارة من الأمور المشتبهات؟
Ada hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : ”Sesuatu yang halal itu sudah jelas, demikian juga yang haram, dan diantara keduanya ada perkara yang samar (musytabihat).” (HR. Imam Bukhari dalam shahihnya (1/19) dari hadits An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma), Apakah yang dimaksud dengan perkara musytabihat ? Apakah mungkin mengatakan bahwa merokok termasuk perkara musytabihat ?
Syaikh hafidzahullah menjawab :
لأمور المشتبهات المطلوب اجتنابها هي التي اختلف فيها أهل العلم هل هي حلال أم حرام نظرًا لاختلاف الأدلة فيها، ولم يترجح فيها قول على قول، فتركها من باب الاحتياط أسلم لدين المرء وعرضه،
Perkara yang samar hendaknya dijauhi yaitu perkara yang diperselisihkan oleh para ulama’ tentang hukumnya apakah halal atau haram karena perbedaan dalil padanya serta tidak dapat merajihkan salah satu pendapat ulama’ dari pada pendapat yang lainnya. Dalam keadaan yang demikian ini sikap yang lebih hati-hati adalah dengan meninggalkan perkara tersebut dalam rangka menyelamatkan agama dan kehormatan seseorang.
أما السيجارة (الدخان) فهي حرام بلا شك، وذلك لضرر الدخان البالغ، وليس فيه شيء من المنافع، ولا حجة مع من يرى عدم تحريمه حتى يُقال: إنه من المختلف فيه،
Adapun tentang merokok maka hukumnya haram tanpa ada keraguan. Karena merokok menimbulkan bahaya yang nyata dan tidak ada manfaat didalamnya. Maka tidak ada dalil bagi orang yang tidak mengharamkannya sehingga dikatakan bahwa hukum merokok merupakan perkara yang terjadi silang pendapat diantara para ulama’.
بل الحجة الواضحة مع من يرى تحريمه فليس هو من المشتبهات وإنما هو من المحرمات فيجب على المسلم تركه، وليس كل خلاف ينظر إليه، وإنما ينظر إلى الخلاف الذي له وجه في الشرع، والله أعلم.
Bahkan dalil yang nyata bersama ulama’ yang mengharamkan merokok. Oleh karena itu merokok tidak termasuk perkara musytabihat, namun termasuk perkara yang diharamkan yang wajib ditinggalkan oleh setiap muslim. Dan tidak setiap perselisihan yang ada itu dianggap. Hanya perselisihan yang memilihi dalil yang kuat dari syariat yang dianggap. Wallahua’lam.
Sumber : المنتقى من فتاوى الشيخ صالح الفوزان