Hukum mencukur rambut kepala

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمته الله و بركاته، ما حكم حلق الرأس كله ولكن ترك المقدمة أطول من ذلك كله؟

Assalamu’alaikum warahmmatullah wa barakatuh, apa hukum mencukur semua rambut kepala namun menyisakan rambut bagian depan yang lebih panjang dari yang lain ?

Jawaban :

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه وسلم أما بعد:

فحلق الرأس على أربعة أنواع : الأول: حلقه في الحج والعمرة ، فهذا من أمر الله ورسوله وهو مشروع وثابت بالكتاب والسنة والإجماع ، قال تعالى: (لتدخلن المسجد الحرام إن شاء الله آمنين محلقين رؤوسكم ومقصرين). [الفتح: 27 

Mencukur rambut kepala ada empat macam :

Pertama : mencukur rambut kepala ketika haji dan umrah. Ini merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya, maka disyariatkan dan tetap berdasarkan Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’. Allah ta’ala berfirman : “(yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut.” (Al Fath : 27).

الثاني : حلق الرأس للحاجة مثل أن يحلقه للتداوي ، فهذا أيضاً جائز بالكتاب والسنة والإجماع ، فإن الله تعالى رخص للمحرم الذي لا يجوز له حلق رأسه أن يحلقه إذا كان به أذى ، قال تعالى: (ولا تحلقوا رؤوسكم حتى يبلغ الهدي محله فمن كان منكم مريضاً أو به أذى من رأسه ففدية من صيام أو صدقة أو نسك).[البقرة: 196 ].

Kedua : mencukur rambut kepala karena ada hajah/kebutuhan seperti mencukurnya karena sebab untuk berobat. Ini juga dibolehkan berdasarkan Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’. Karena Allah ta’ala memberikan keringanan bagi orang yang berihram yang pada asalnya dilarang mencukur rambutnya namun boleh jika memang ada gangguan dikepalanya. Allah ta’ala berfirman : “dan janganlah kalian mencukur kepala kalian, sebelum korban sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kalian yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban.” (Al Baqarah : 197).

وكما ثبت في حديث كعب بن عجرة لما مر به النبي صلى الله عليه وسلم – والقمل ينهال على رأسه – فقال له صلى الله عليه وسلم: “أيؤذيك هوامك؟ ” قال: نعم، فقال: “احلق رأسك وانسك شاة، أو صم ثلاثة أيام، أو أطعم فرقا بين ستة مساكين”. [وهذا الحديث متفق عليه].

Dan sebagaimana hadits dari Ka’ab bin ‘Ujrah ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat, ada kutu-kutu yang jatuh dari kepalanya , maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya :  “Apakah kutu-kutu itu mengganggumu?” Dia menjawab : iya. Maka Nabi berkata : “Cukurlah rambutmu kemudian sembelihlah seekor kambing, atau berpuasalah selama tiga hari atau berilah makan seukuran satu farkh untuk enam orang miskin.” (HR. Bukhari dan Muslim).

النوع الثالث : حلقه على وجه التعبد والتدين والزهد من غير حج ولا عمرة، أو جعل حلق الرأس شعاراً ، فهذا من البدع المنكرة ، وهو من سيما الخوارج كما في البخاري عن أبي سعيد: أن النبي صلى الله عليه وسلم ذكر قوماً سيكونون في أمته يخرجون في فرقة من الناس سيماهم التحليق ثم قال: “شر الخلق، يقتلهم أدنى الطائفتين إلى الحق”.[ رواه البخاري].

Ketiga : mencukur rambut kepala karena sebab ibadah dan zuhud bukan karena sedang haji atau umrah, atau menjadikan mencukur/menggundul rambut sebagai syiar, maka ini termasuk perbuatan bid’ah munkar. Ini merupakan ciri khas orang khawarij, sebagaimana hadits dalam shahih Bukhari dari Abu sa’id : Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan suatu kaum dari umatnya yang mereka ini keluar dari kelompok sahabat, ciri khas mereka adalah menggundul rambut kepala. Kemudian beliau bersabda : “Mereka adalah sejelek-jelek makhluk, yang membunuh mereka adalah satu dari dua kelompok yang lebih dekat kepada kebenaran.” (HR. Bukhari).

الرابع : أن يحلق رأسه في غير النسك لا على وجه التقرب والتدين ولا لغير حاجة ، فهذا لأهل العلم فيه قولان ، أحدهما أنه مكروه وهو مذهب مالك، والثاني: أنه مباح وهو الراجح إن شاء الله وهو مذهب أبي حنيفة والشافعي، لأن النبي صلى الله عليه وسلم رأى غلاماً قد حلق بعض رأسه فقال: “احلقوه كله أو دعوه كله” . [ أخرجه ابن حبان وأبو داود والنسائي ].

Keempat : mencukur rambut kepala bukan karena ibadah, bukan karena untuk mendekatkan diri kepada Allah dan tanpa ada hajah/kebutuhan. Untuk masalah ini para ulama’ memiliki dua pendapat, pertama : hukumnya makruh, ini adalah madzab Malik, kemudian yang kedua : hukumnya mubah/boleh, dan ini pendapat yang rajih/lebih kuat insya Allah. Ini adalah madzab Abu Hanifah dan Asy Syafi’i. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang anak yang mencukur sebagian rambutnya, maka beliau berkata : “Cukurlah semua atau tinggalkan semua.” (HR. Ibnu Hibban, Abu Dawud dan An Nasaa-i).

وأما حلق الرأس وترك مقدمه، فإن هذا مما نهى النبي صلى الله عليه وسلم عنه كما جاء في الحديث السابق ، ولذلك قال: “احلقوه كله أو دعوه كله” ، وهو ما يعرف بالقزع ، وعلى ذلك لا يجوز حلق بعض الرأس وترك بعضه.
والله أعلم.

Adapun mencukur rambut kepala dengan menyisakan bagian depannya termasuk dalam perbuatan yang dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana hadits sebelumnya, Nabi bersabda : “Cukurlah semua atau tinggalkan semua.” Perbuatan mencukur sebagian rambut kepala ini dikenal dengan istilah khaza’. Oleh karena itu tidak boleh mencukur sebagian rambut kepala dan meninggalkan sebagian yang lainnya. Wallahua’lam.

Sumber : http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&lang=A&Id=4788

Iklan

One comment

  1. assalamualaikumussalam..saya nak tanye bagaimana pulak seseorang itu mencukur rambut seperti line kat tepi..?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s