Bolehkah Menggabung Niat Qurban dan Aqiqah ?

Pertanyaan :

 هل يجوز ذبح الأضحية بنية الذبح ونية العقيقة معا ؟

Apakah boleh menyembelih hewan qurban dengan niat qurban dan aqiqah ?


Jawaban :

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد:

فهذه المسألة اختلف فيها أهل العلم على قولين منهم من أجازها كما هو مذهب أحمد رحمه الله ومن وافقه . 

Para ulama’ berselisih pendapat dalam masalah ini menjadi dua pendapat : ada diantara mereka yang membolehkan, sebagaimana madzhab Imam Ahmad rahimahullah dan ulama’ yang sepakat dengan beliau.

ومنهم من منعها لأن المقصود مختلف، فالمقصود بالأضحية الفداء عن النفس ومن العقيقة الفداء عن الطفل وعليه فلا يتداخلان. 

Dan ada diantara mereka yang melarangnya, karena tujuan dari keduanya berbeda. Maksud dari berqurban adalah untuk menebus nikmat hidup, adapun aqiqah itu untuk menebus kelahiran bayi. Maka keduanya tidak bisa digabungkan.

ولاشك أن الأخذ بهذا القول أولى لمن كانت عنده سعة وقدرة عليه فمن لم تكن له سعة فالأخذ بمذهب أحمد أولى له .

Tidak diragukan bahwa mengambil pendapat kedua ini lebih utama bagi orang yang memiliki keluasan rizki dan kemampuan. Adapun orang yang tidak memiliki kecukupan maka mengambil pendapat Imam Ahmad lebih utama baginya.

والله تعالى اعلم.

Sumber : http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&lang=A&Id=885

Iklan

2 comments

    1. Tidak mengapa shalat di masjid yang lebih jauh dari rumah kita, jika tujuan kita bukan tidak mau shalat di masjid tersebut. Bahkan bisa jadi shalat di masjid yang lebih jauh, memiliki pahala yang lebih besar karena memperbanyak langkah kaki kita menuju ke sana. Sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi bertanya kepada para sahabatnya :
      ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات
      “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yg dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa kalian, dan meninggikan derajat ?
      قالوا: بلى يا رسول الله
      Mereka menjawab : “Tentu mau wahai Rasulullah.”
      قال: إسباغ الوضوء على المكاره، وكثرة الخطى إلى المساجد، وانتظار الصلاة بعد الصلاة، فذالكم الرباط.
      Beliau berkata : “Menyempurnakan wudhu’ atas hal hal yg tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid-masjid, dan menunggu sholat setelah sholat. Itulah Ar Ribath.”

      Dalam hadits yang lain Imam Muslim meriwayatkan hadits, dari sahabat Abu Musa Al Asyari radhiyallahu’anhu, Nabi bersabda :
      إن أعظم الناس في الصلاة أجرا أبعدهم إليها ممشى
      “Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya adalah orang yang paling jauh jalannya menuju ke masjid.”

      Shalat di masjid yang lebih jauh karena untuk mendapatkan jama’ah shalat yang lebih banyak juga dibolehkan. Karena shalat jama’ah di masjid yang banyak orang shalat disana memiliki pahala yang lebih besar daripada jama’ah shalat yang sedikit. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
      صلاة الرجل مع الرجل أزكى من صلاته وحده, وصلاته مع الرجلين أزكى من صلاته مع الرجل, وما كان أكثر فهو أحب إلى الله
      “Shalat seseorang bersama satu orang lebih baik daripada shalatnya sendirian, dan shalatnya bersama dua orang lebih baik daripada shalatnya satu orang, dan apa saja yang lebih banyak (jumlah jama’ahnya) maka itu yang paling diskuai oleh Allah ta’ala.” (Shahih, HR. Abu Dawud)

      Wallahua’lam

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s