Hukum Menggundul Rambut Bayi Perempuan

Pertanyaan :

هل يشرع حلق شعر الأنثى عند ولادتها كالذكر؟

Apakah disyariatkan menggundul rambut bayi perempuan yang baru lahir sebagaimana yang dilakukan bagi laki-laki ?

Jawaban :

بالنسبة لحلق رأس البنت عند ولادتها فقد اختلف العلماء  رحمهم الله تعالى في ذلك،

Permasalahan menggundul rambut bayi perempuan yang baru lahir adalah perkara yang diperselisihkan dikalangan para ulama’.

فذهب المالكية والشافعية إلى أنه يسن حلق رأسها كالذكر لما رواه مالك في الموطأ مرسلا ـ (2/501) رقم (1067) ـ

Ulama’ Malikiyah dan Syafiiyah berpandangan bahwa dianjurkan menggundul bayi perempuan sebagaimana bayi laki-laki. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik secara mursal (2/501) no 1067.

 عن جعفر بن محمد عن أبيه أنه قال: “وزنت فاطمة بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم شعر حسن وحسين وزينب وأم كلثوم، فتصدقت بزنة ذلك فضة،

Dari Ja’far bin Muhammad, dari bapaknya, Dia berkata : “Fatimah putri Rasulullah menimbang rambut Hasan, Husain, Zainab dan Ummu Kultsum. Lalu dia mengeluarkan sedekah perak seberat rambut tersebut.”

ولموافقتها للذكر في علة إزالة الشعر، وأنه من إماطة الأذى،

Dalil yang lain adalah kesamaan illah (alasan) menghilangkan rambut antara bayi perempuan dengan laki-laki, yaitu untuk menghilangan kotoran.

 ففي البخاري  (5471) عن سلمان بن عامر الضبي رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: “مع الغلام عقيقة، فأهريقوا عنه دما، وأميطوا عنه الأذى

Didalam shahih Bukhari (5471) dari Salman bin Amir Adhabi radhiyallahu’anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada aqiqah bagi bayi laki-laki, maka alirkan darah (menyembelih) kambing untuknya dan hilangkan kotoran padanya.”

ومما يدخل في إماطة الأذى حلق شعر المولود، كما ذكر ذلك جماعة من أهل العلم.

Masuk dalam pengertian menghilangkan kotoran adalah menggundul rambut bayi, sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa ulama’.

وذهب الحنابلة إلى أنه لا يشرع حلق رأس الأنثى؛

Adapun ulama’ Hanabilah berpendapat bahwa tidak disyariatkan menggundul bayi perempuan.

لعموم النهي الوارد فيما رواه أبو داود (1984) عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ليس على النساء  حلق، إنما على النساء التقصير“)، ولأن الأحاديث الواردة في الحلق هي في الغلام، فيبقى النهي عاما لجنس النساء.

Berdasarkan keumuman hadits yang diriwayatkan oleh abu Dawud (1984) dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada gundul bagi bayi perempuan, yang ada adalah mengurangi rambutnya.”

والذي يظهر أن حلق شعر المولود الأنثى جائز، إذا كان في ذلك مصلحة؛ استئناساً بما ذكره القائلون بالمشروعية،

Pendapat yang lebih benar bahwa menggundul rambut bayi perempuan hukumnya boleh jika ada maslahat. Sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama’ yang mengatakan disyariatkannya hal tersebut.

وأما ما استدل به المانعون من النهي، فإن الحديث الوارد فيه ضعيف، وعلى القول بصحته يمكن تخصيصه بما ذكره القائلون بالمشروعية، والله أعلم.

Adapun dalil yang digunakan oleh para ulama’ yang melarang, maka haditsnya dhaif. Kalaupun shahih maka mungkin mengkhususkannya dengan apa yang disebutkan oleh ulama’ yang menyatakan bahwa hal tersebut disyariatkan. Wallahua’lam.

 Sumber : http://ar.islamway.net/fatwa/39371/%D8%AD%D9%84%D9%82-%D8%B4%D8%B9%D8%B1-%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%86%D8%AB%D9%89-%D8%B9%D9%86%D8%AF-%D9%88%D9%84%D8%A7%D8%AF%D8%AA%D9%87%D8%A7

1 comments

  1. Kita harus ingat usul fiqih, bahwa asal hukum ibadah adalah hara, kecuali ada dalil yang memerintahkannya. Dan asal hukum selain ibadah adalah mubah, kecuali ada dalil yang melarangnya. Dan Islam adalah mempermudah bukan mempersulit. Islam adalah indah bukan menyeramkan. Islam adalah mempererat persatuan bukan mencerai beraikan. Afwan. ________________________________________

Tinggalkan komentar