Hukum memakai jam tangan yang dilapisi emas bagi laki-laki

Syaikh Abdul Karim bin Abdullah Al Khudhair hafidzahullah ditanya :

السؤال: ما حكم لبس الرجل ساعة مطلية بالذهب، مع رجاء ذكر آراء العلماء في ذلك إن كان هناك أكثر من رأي؟

Apakah hukum seorang laki-laki yang memakai jam tangan yang dilapisi emas, dan aku berharap engkau menyebutkan pendapat ulama’ dalam masalah ini jika ada lebih dari satu pendapat ?

Beliau hafidzahullah menjawab :

الإجابة: الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد:

الساعة المطلية بالذهب، إذا كان طلاؤها كله من الذهب، وبدون إضافة مواد أخرى لهذا الطلاء، فلا يجوز لبسها للرجال بحال؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: “الذهب والحرير حل لإناث أمتي و حرام على ذكورهاأخرجه الطبراني من حديث زيد بن أرقم رضي الله عنه بسند صحيح.

Jam tangan yang dilapisi emas, jika semua lapisannya dari emas tanpa ada tambahan bahan lainnya maka tidak boleh dipakai oleh laki-laki, karena tidak halal baginya. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Emas dan sutra halal bagi wanita umat ini namun haram bagi laki-laki.” Dikeluarkan oleh Ath Thabrani dari hadits Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu dengan sanad shahih.

وإذا كان يضاف لهذا الطلاء مواد أخرى فقد رخص فيه بعض العلماء، لكن الأوْلى اجتنابه إبراءً للذمة واتقاءً للشبهة، ففي الصحيحين من حديث النعمان بن بشير رضي الله عنه، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “الحلال بيِّن والحرام بيِّن وبينهما أمور مشتبهات، لايعلمهنَّ كثير من الناس، فمن اتقى الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه ، ومن وقع في الشبهات وقع في الحرام ….الحديث، والله أعلم.

Adapun jika ada bahan lain yang ditambahkan untuk melapisi jam tangan tersebut, maka sebagian ulama’ memberi rukhshah/membolehkan, namun yang lebih utama adalah tidak memakainya dalam rangka membebaskan diri dari tanggungan dan menghindari syubhat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari hadits An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Perkara yang halal itu jelas, demikian pula perkara yang haram itu sudah jelas, namun diantara keduanya ada perkara yang musytabihat/samar. Banyak manusia yang tidak mengetahuinya, maka barangsiapa menjaga diri dari perkara syubhat maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya, dan barangsiapa terjatuh dalam perkara syubhat maka dia bisa terjatuh pada perkara haram.”

Wallahua’lam

Sumber : http://ar.islamway.com/fatwa/8033

Tinggalkan komentar